Minggu, 14 September 2014

Kera Yang Licik dan Kejam

Kera sangat senang hidup bersama ketam, karena ketam sangat menurut kepadanya. Ketam mudah sekali ditipunya. Selain itu ketam tidak berani rnelawannya.
Pada suatu ketika mereka berdua bersama-sama mencari makan. Kera mendapatkan biji buah jambu. Sedangkan ketam mendapatkan sepotong kue, sisa makanan seorang pemburu.
“Sahahatku ketam, kue itu hanya sekali saja kau dapat. Setelah kau makan, maka habislah kuemu,” kata kera sambil melirikkan matanya kearah kue yang dipegang ketam.
“Tapi biji jambu ini bisa ditanam dan akan berbuah hanyak. Habis kita petik tidak lama kemudian akan berbuah lagi. Begitulah seterusnya. Bagaimana kalau kita bertukaran saja, sahabat ?”

Karena bujukan itu, ketam merasa tergiur yang akhirnya kuenya ditukarkannya dengan biji jambu milik kera.
“Lalu biji ini ditanam di rumahku ?”
“Ya, ya, “jawab kera sambil mengunyah kue itu.
Betullah, tidak lama kemudian biji jambu itu tumbuh dengan suburnya. Ketam rajin sekali menyirami pohon jambunya. Dan pada saatnya pohon jambu itu berbuah dengan lebatnya.
Melihat buah yang lebat itu kera menjadi iri. Karena itulah maka ketam dibunuhnya. Dia dibanting pada sebuah batu yang sangat keras sehingga tubuhnya berkeping-keping menjadi ratusan ketam kecil-kecil.
Bukan main senang hati kera. Dia bisa memetik buah jambu itu sepuas dan sebanyak mungkin.
“Abang kera, berilah kami buah jambu itu,” kata seekor ketam.
“Secuilpun kalian tak akan kuberi,” kata kera sambil memakan buah jambu itu dengan rakusnya.
Ketam-ketam itu sakit hatinya. Kemudian merekabermusyawarah bersama. Diputuskannyalah untuk menghukum kera.
Berbarislah mereka menuju ke rumah kera. Lebah melihat barisan mereka, dan menanyakan akan kemanakah mereka itu. Mereka menjawab, “Kami akan menghukum kera,” jawab mereka. Kemudian mereka memberi sepotong kue kepada lebah. Lebahpun ikut mereka.
Tidak lama kemudian siput juga melihat barisan ketam itu dan menanyakan akan kemanakah mereka itu. Mereka menjawab, “Kami akan menghukum kera,” jawab mereka. Kemudian sepotong roti diberikan kepada siput. Dan siputpun ikut dalam barisan itu.
Ketika akan sampai di rumah kera, mereka bertemu dengan ular. Ular menanyakan kepada mereka mau kemanakah mereka. Ketam-ketam itu menjawab, “Kami akan menghukum kera.” Ularpun menerima sepotong kue dari mereka. Ularpun berbaur dengan mereka itu.
Ketika sampai di rumah kera, mereka tidak menjumpainya. Maka bersembunyilah lebah dibalik dipan kera. Siput mengambil tempat persembunyiannya di balik tungku yang berapi. Sedang ular bersembunyi dibawah ember. Semua ketam bersembunyi ditempat yang terlindung dari pandangan kera, kalau kera nanti pulang.
Kera masuk rumahnya. Karena kedinginan. Kera menuju tungku perapian. Nah, disana siput mendorong tungku berapi itu. Sehingga kera terbakar. Larilah kera menuju ember berisi air. Tapi di sana ular telah menunggunya. Kaki kera terpelilit oleh tubuh ular. Disusul dengan kedatangan lebah yang menyengat mata kera. Kera berteriak keras kesakitan. Kemudian Ketam-ketam keluar dari persembunyiannya untuk memberi pelajaran kepada kera yang telah berbuat kejam kepada induk mereka. ***
 http://aakkuucintaindonesia.blogspot.com/2013/03/dongeng-kera-yang-licik-dan-kejam_5190.html

0 komentar:

Posting Komentar