Rabu, 15 Oktober 2014

9 Kasus Yang Menghebohkan Dunia, Bunuh Diri Massal Termasuk di Indonesia

9 Kasus Yang Menghebohkan Dunia, Bunuh Diri Massal Termasuk di Indonesia
Paling Woow — Meskipun telah disebutkan berulang-ulang kali bahwa bunuh diri merupakan salah satu perbuatan yang begitu menyedihkan. Namun faktanya di dunia ini masih banyak sekali kasus-kasus bunuh diri setiap detiknya. Seringkali korban sekaligus tersangka bunuh diri menjadi pembicaraan luas entah karena kasihan atau marah.

Akan tetapi beberapa kasus bunuh diri massal berikut ini pastinya akan membuat siapapun memiliki pendapat sendiri ketika melihatnya. Sebab mereka ini menghabisi nyawa sendiri lantaran ritual bunuh diri demi hal konyol sampai mempertahankan harga diri. Seperti dilansir oddee.com, berikut beberapa di antaranya. 

1. Perkumpulan Kuil Matahari
Perkumpulan Kuil Matahari
Ordo Solar Temple (Kuil Matahari) ini berpusat di Swiss dan juga beroperasi di Kanada. Ordo ini meyakini bahwa keturunan para Ksatria Templar itu ada. Solar Temple percaya bahwa pemahaman mereka adalah pengertian yang benar dari otoritas kekuasaan di dunia dan mereka mempersiapkan kedatangan kedua Yesus untuk mempersatukan agama Kristen dan Islam

Selama bertahun-tahun lamanya, pembunuhan dan bunuh diri dikaitkan dengan sekte Solar Temple ini, termasuk pembunuhan di Kanada pada tahun 1994 saat seorang anak berusai 3 bulan dikorbankan lantaran dianggap sebagai Dajjal. Lalu pada Oktober 1994, 48 orang dewasa dan anak-anak ditemukan bunuh diri massal dengan luka tembak di kepala di sebuah kapel bawah tanah di Swiss dengan simboli Templar di sana. 

2. Gerbang Surga
Gerbang Surga
Sekte sesat Heaven's Gate (Gerbang Surga) ini mungkin memiliki kisah bunuh diri massal yang paling mengerikan dan menyedihkan. Sekte ini memiliki kepercayaan bahwa bumi akan segera kiamat dan dibersihkan oleh kekuatan-kekuatan supernatural. Jika ingin selamat, maka harus melarikan diri ke Next Level yang menurut pendirinya Marshall Applewhite harus dilakukan dengan meditasi dan terlepas dari seluruh kehidupan duniawi serta orang terdekat.

Lalu pada tahun 1997, Marshall mengumumkan jalur untuk melarikan diri yakni naik ke pesawat UFO yang datang saat komet Hale Bopp melintasi bumi pada 26 Maret 1997. Agar bisa masuk ke UFO, Marshall dan 38 pengikutnya melakukan bunuh diri agar jiwa mereka selamat menemui Tuhan mereka.

3. Puputan Badung
Puputan Badung
Puputan Badung © wikipedia.org
Pada tanggal 20 September 1906, tentara Belanda menyerang Bali sampai akhirnya sampai di Badung. Tentara Belanda menyadari bahwa warga Badung sudah menentukan nasib mereka sendiri. Namun jauh sebelum itu, keluarga kerajaan Bali telah meramalkan kedatangan Belanda dan meyakini bahwa mereka kalah jumlah sehingga jika perang terjadi maka itu akan sia-sia.

Ya, rupanya para keluarga kerajaan dan ratusan pengikut melakukan puputan atau bunuh diri massal untuk menusuk diri sendiri demi menjaga harga diri Badung. Bahkan sampai saat ini ritual keberanian para pejuang Puputan masih tetap diperingati. 

4. Warga Demmin
Warga Demmin
Pada 1 Mei 1945, sekitar 1.000 warga kota Demmin di Jerman melakukan bunuh diri massal setelah tentara Rusia mulai menguasai kota. Saat itu Rusia telah mengalahkan Nazi dan Nazi memilih untuk meledakkan jembatan di antara Peene dan sungai Tollense yang membuat warga Demmin terisolasi bersama tentara Rusia. 

Tentara Rusia yang depresi dan tentunya terpengaruh alkohol mulai menjarah seluruh kota dan memp*rkosa serta marah kepada siapapun. Yang berani melawan akan langsung ditembak oleh tentara Rusia. Di saat itu ada sekitar 1.200-1.500 warga Dammin melakukan bunuh diri supaya tidak menjadi korban kebiadaban para tentara Rusia.

5. Pembantaian People's Temple
Pembantaian People's Temple
People's Temple merupakan organisasi keagamaan yang didirikan pada tahun 1955 oleh pendeta James Warren Jones (Jim Jones). Reputasi People's Temple mendadak terkenal karena melakukan bunuh diri massal di Jonestown, Guyana pada 18 Novembver 1978.

Ketika itu Jones memerintahkan para jemaatnya untuk meminum Kool Aid dan Flavor Aid yang diberi sianida. Seramnya, mereka yang menolak bunuh diri akan ditembak atau disuntik sianida. Dilaporkan ada 913 orang tewas termasuk 276 di antaranya adalah anak-anak. Mereka yakin setelah bunuh diri akan bertemu dengan Tuhan, pertanyaannya, entah Tuhan yang ada di mana. 

6. Tarian Zalongo
Tarian Zalongo
Pada tahun 1803 terjadi perang antara Souli dan tentara Ottoman, Albania. Karena kalah, suku Souli mengungsi ke Souliote namun sekelompok wanita Souli dan anak-anak tetap menjadi sasaran tembak di gunung Zalongo. Enggan menjadi korban para Ottoman yang menikmati pembunuhan itu, para wanita melempar anak-anak mereka dari tebing lalu mereka menyusul turun dan tewas. Legenda menyebutkan bahwa sebelum bunuh diri yang menyedihkan itu suku Souli sempat melakukan tarian sembari bernyanyi. 

7. Sicarii Rebels
Sicarii Rebels
Pada tahun 60 Masehi, dulu tombak dan catapult adalah senjata perang yang efektif. Saat itu pemerintah Romawi memaksa 960 penganut Yahudi fanatik untuk pindah dari kawasan Masada, Israel. Hal itu yang membuat mereka membangun barikade di benteng Raja Herodes di atas dataran tinggi berbatu gurun Tudea. Kelompok Yahudi itu tinggal di sana selama 5 tahun lamanya.

Sampai pada tahun 72 M, Kaisar Flavius Lucius Silvius menugaskan untuk menghancurkan benteng dan menangkap pemberontak. Alih-alih melawan atau rela ditangkap, kelompok fanatik itu memilik bunuh diri denganmenyisakan mayat-mayat busuk di bangunan itu. 

8. Wanita Teutonik
Wanita Teutonik
Teuton adalah suku Jermanik yang sempat menguasai Eropa sekitar 200 SM. Sekitar tahun 100 SM, Teuton memutuskan untuk bermigrasi ke selatan dan barat untuk mendapat tanah yang lebih baik bagi pertanian. Namun langkah mereka terhadang oleh kekaisaran Romawi yang menyebabkan pecahnya Pertempuran Aquae Sextiae dengan hampir 90 ribu suku Teuton tewas dan Raja Teutobod ditawan.

Sebagai syarat menyerah, Jenderal Romawi Gaius Marius memerintahkan Teuton menyerahkan 300 wanita kepada orang Romawi. Para wanita yang diserahkan memohon agar bisa melakukan pelayanan di kuil Ceres dan Venus. Namun Marius menolaknya dan esoknya ditemukan wanita-wanita Teuton itu tewas bunuh diri menjaga harga diri mereka. 

9. Benteng Chittorgarh
Benteng Chittorgarh
Jauhar adalah sebuah praktek bunuh diri massal perempuan yang terjadi di pedalaman India, tepatnya di kerajaan Rajput saat dinasti Mughal demi melindungi kaum wanita dari penangkapan oleh musuh. Pada abad ke-14, Rani Padmini, ratu Chittor memimpin semua wanita kerajaan dan anak-anak mereka untuk melompat ke api unggun demi melindungi diri dari nafsu tentara Sultan Delhi sekalipun mereka memenangkan pertarungan

Para pria dewasa yang tersisa menghadapi penyerang sampai mati dan ritual itu bernama Shaka. Praktek Jauhar ini dilakukan sampai dua kali selama abad ke-16 yang akhirnya memusnahkan garis kerajaan Rajput. 

Jadi itulah sembilan kasus yang sempat menghebohkan dunia karena adanya bunuh diri massal termasuk di negara kita sendiri. Diantara kalian ada yang tinggal di lokasi Puputan Badung, mungkin pernah mendengar cerita ini?


Read more: http://www.palingwoow.com/2013/11/9-kasus-yang-menghebohkan-dunia-bunuh.html#ixzz3GE9gUCj8
Under Creative Commons License: Attribution
Follow us: @ayutingtingid on Twitter

0 komentar:

Posting Komentar