Menurunkan
berat badan adalah keharusan bila Anda obesitas. Pasalnya, obesitas
bisa menempatkan Anda pada risiko berbagai penyakit kronis, seperti
jantung, stroke, dan diabetes.
Namun, terkadang, sebagian besar orang menjalankan diet ekstrem karena ingin hasil penurunan berat badan secara cepat terlihat dan maksimal.
Padahal, diet ekstrem hasilnya lebih cenderung tidak bertahan lama, serta gangguan kesehatan lainnya.
Berikut empat alasan Anda harus menghindari diet ekstrem demi perubahan yang cepat, sebagaimana dilansir Menshealth, Sabtu (7/6/2014).
Terlalu banyak air
Anda dapat mengurangi beberapa kilogram berat badan dengan diet ekstrem yang membatasi asupan karbohidrat. Menghindari pasta, nasi putih, dan biji-bijian lainnya selama tiga hari membuat Anda sering buang air kecil hingga pada akhirnya terlihat lebih ramping.
Namun, bukan berarti Anda sudah sukses menurunkan berat badan karena itu hanya bersifat sementara. Setelah Anda makan dengan pola yang normal dan minum air, berat badan semula akan kembali lagi.
Menyakiti tubuh
Sebuah studi dalam International Journal of Obesity menunjukkan bahwa menurunkan berat badan dengan cepat dan mengalami diet yo-yo akan mempengaruhi sistem kardiovaskular. Selain itu, studi lain dalam Journal Diabetes menunjukkan bahwa diet yo-yo mengubah jaringan lemak dan mengurangi toleransi glukosa yang bisa meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung.
Sebuah penelitian di New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa orang-orang dengan diet sangat rendah kalori selama 10 pekan lebih menghindari lingkungan sosial. Hal ini karena diet sangat rendah kalori membuat tubuh kekurangan hormon leptin dan peptida yang dapat meningkatkan keinginan pergi bersama teman-teman.
Selain itu, diet sangat rendah kalori juga menyebabkan peningkatan hormon ghrelin yang memicu rasa lapar. Sebagian pelaku diet mengatakan bahwa selera makan mereka menjadi jauh lebih besar, bahkan setelah setahun kemudian.
0 komentar:
Posting Komentar